1. Gizi anak usia 4–6 tahun (masa golden age)
Masa ini adalah masa pengembangan mental anak, anak berani mengatakan tidak terhadap makanan yang ditawarkan. Anak hanya mau makan satu jenis makanan, contoh; ayam saja, sate atau bubur, selama itu masih memenuhi gizi anak. Tetapi orang tua tidak boleh jera menawarkan makanan tiap kali makan. Pendidikan gizi serta kebiasaan makan yang baik mulai dapat diterapkan pada usia ini.
2. Masalah Gizi
A. Anemia Anak
Akibat: Pertumbuhan Fisik terlambat, perkembangan mental dan kecerdasan terhambat daya tangkap belajar menurun.
Gejala: 5 L yaitu lesu, lemah, letih, lelah dan lalai
Penyebab: Cacing, sakit lama, tidak mau makan
Penanganan: Orang tua harus aktif mengawasi jajanan anak karena bibit cacing berasal dari jajanan anak yang sembarangan, melatih anak mencuci tangan sebelum makan, memperbaiki asupan gizi yang akan dimakan oleh anak.
B. Karies Gigi (gigi berlubang)
Penyebab: Makanan apapun bisa menimbulkan karies jika sesudah makan tidak di biasakan mengosok gigi, terutama terlalu lama makan cemilan lengket dan mengandung gula.
Penanganan: Membiasakan anak untuk menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur mengontrol makan/jajanan seperti coklat. Permen dan makanan yang manis, memeriksakan gigi anak ke dokter gigi secara teratur.
C. PICA
yaitu kebiasaan untuk memasukan barang apa saja ke dalam mulut kain perca, kelereng, uang logam. Tujuan untuk dimakan. Sedangkan hanya di gigit saja bukan disebut PIKA.
Akibat: Anak akan terjangkit/terinfeksi penyakit dari benda yang dimasukannya tsb, memperburuk kesehatan anak.
Penanganan: Menjauhkan barang-barang yang sekiranya dapat dimasak oleh anak, mengajari anak apa saja yang dapat dimakan. Mengawasi anak terutama saat dia bermain.
D. Malnutrisi
Ciri-ciri:
Penyebab: Kurangnya asupan gizi yang diberikan orang tua, kurangnya asupan susu, kurangnya perhatian orang tua pada anak.
Penanganan: Orang tua memberikan asupan gizi seimbang pada anak, untuk keluarga yang kurang mampu, sebaiknya pemerintah membantu kecukupan gizinya.
E. Marasmus
Ciri-ciri:
Penyebab: Masukan gizi yang kurang, factor lingkungan serta ketidak tahuan untuk memilih makanan yang bergizi, factor ekonomi.
Penanganan: Pencegahan ditujukan kepada penyebab dan memerlukan pelayanan kesehatan dan penyuluhan yang baik. Pengobatan dengan memberikan diet TKTP dan penata laksanaan di rumah sakit.
F. Obesitas
Akibat: Jika tidak segera diatasi, berat badan berlebihan akan berlanjut sampai remaja dan dewasa. Berbeda dengan dewasa, kelebihan BB anak tidak boleh diturunkan, karena penyusutan berat badan akan sekaligus menghilangkan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan tubuh anak.
Penyebab: Kelebihan asupan gizi pada anak.
Masa ini adalah masa pengembangan mental anak, anak berani mengatakan tidak terhadap makanan yang ditawarkan. Anak hanya mau makan satu jenis makanan, contoh; ayam saja, sate atau bubur, selama itu masih memenuhi gizi anak. Tetapi orang tua tidak boleh jera menawarkan makanan tiap kali makan. Pendidikan gizi serta kebiasaan makan yang baik mulai dapat diterapkan pada usia ini.
2. Masalah Gizi
A. Anemia Anak
Akibat: Pertumbuhan Fisik terlambat, perkembangan mental dan kecerdasan terhambat daya tangkap belajar menurun.
Gejala: 5 L yaitu lesu, lemah, letih, lelah dan lalai
Penyebab: Cacing, sakit lama, tidak mau makan
Penanganan: Orang tua harus aktif mengawasi jajanan anak karena bibit cacing berasal dari jajanan anak yang sembarangan, melatih anak mencuci tangan sebelum makan, memperbaiki asupan gizi yang akan dimakan oleh anak.
B. Karies Gigi (gigi berlubang)
Penyebab: Makanan apapun bisa menimbulkan karies jika sesudah makan tidak di biasakan mengosok gigi, terutama terlalu lama makan cemilan lengket dan mengandung gula.
Penanganan: Membiasakan anak untuk menggosok gigi setelah makan dan sebelum tidur mengontrol makan/jajanan seperti coklat. Permen dan makanan yang manis, memeriksakan gigi anak ke dokter gigi secara teratur.
C. PICA
yaitu kebiasaan untuk memasukan barang apa saja ke dalam mulut kain perca, kelereng, uang logam. Tujuan untuk dimakan. Sedangkan hanya di gigit saja bukan disebut PIKA.
Akibat: Anak akan terjangkit/terinfeksi penyakit dari benda yang dimasukannya tsb, memperburuk kesehatan anak.
Penanganan: Menjauhkan barang-barang yang sekiranya dapat dimasak oleh anak, mengajari anak apa saja yang dapat dimakan. Mengawasi anak terutama saat dia bermain.
D. Malnutrisi
Ciri-ciri:
- Rambut kemerahan
- Perut buncit
- Cengeng
- Tidak nafsu makan
- Mudah terkena penyakit
Penyebab: Kurangnya asupan gizi yang diberikan orang tua, kurangnya asupan susu, kurangnya perhatian orang tua pada anak.
Penanganan: Orang tua memberikan asupan gizi seimbang pada anak, untuk keluarga yang kurang mampu, sebaiknya pemerintah membantu kecukupan gizinya.
E. Marasmus
Ciri-ciri:
- Tulang terbungkus kulit
- Kulit kering tipis, tidak lentur, mudah berkerut
- Rambut tipis, jarang, kering, tanpa kilap
- Nafsu makan tidak ada
- Sering terkena diare
- Anak tidak dapat berdiri
Penyebab: Masukan gizi yang kurang, factor lingkungan serta ketidak tahuan untuk memilih makanan yang bergizi, factor ekonomi.
Penanganan: Pencegahan ditujukan kepada penyebab dan memerlukan pelayanan kesehatan dan penyuluhan yang baik. Pengobatan dengan memberikan diet TKTP dan penata laksanaan di rumah sakit.
F. Obesitas
Akibat: Jika tidak segera diatasi, berat badan berlebihan akan berlanjut sampai remaja dan dewasa. Berbeda dengan dewasa, kelebihan BB anak tidak boleh diturunkan, karena penyusutan berat badan akan sekaligus menghilangkan zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan tubuh anak.
Penyebab: Kelebihan asupan gizi pada anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Dalam rangka menambah pengetahuan kami, diharapkan untuk memberikan komentar atas artikel kami. Trimakasih.