Sabtu, 24 April 2010

FARMAKOLOGI - OBAT HEMATOLOGIK

I. Antianemia Defisiensi

Obat yang penting untuk eritropoesis normal adalah zat besi (Fe), vitamin B12 (sianokobalamin) dan asam folat. Obat-obat ini digunakan untuk mengobati anemia dan dinamakan juga hematinik.

Besi dibutuhkan untuk produksi hemoglobin (Hb), sehingga defisiensi Fe akan menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang lebih kecil dengan kandungan Hb yang rendah dan menimbulkan anemia hipokromik mikrositik. Vitamin B12 dan asam folat dibutuhkan untuk sintesis DNA yang normal, sehingga defisiensi salah satu vitamin ini menimbulkan gangguan produksi dan maturasi eritrosit yang memberikan gambaran sebagai anemia megaloblastik.

II. Antikoagulan, Antitrombosit, Trombolitik dan Hemostatik

Disini akan dibahas obat-obat untuk pencegahan dan pengobatan tromboemboli dan untuk mengatasi perdarahan. Kedua keadaan tersebut terjadi karena terganggunya proses hemostasis, khususnya fungsi trombosit dan proses pembekuan darah. Obat yang digunakan untuk pencegahan dan pengobatan tromboemboli ialah golongan antikoagulan, antitrombosit dan trombolitik, dan obat untuk mengatasi perdarahan termasuk hemostatik.

1. HEMOSTASIS

Hemostasis merupakan proses penghentian perdarahan pada pembuluh darah yang cedera. Dalam proses tersebut berperan faktor-faktor pembekuan darah, trombosit dan faktor pembekuan darah.

Tabel 51.1. Faktor-faktor untuk pembekuan darah.
Pustaka: Farmakologi dan Terapi edisi 4 FKUI 1995 hal. 747

2. ANTIKOAGULAN

Antikoagulan digunakan untuk mencegah pembekuan darah dengan jalan menghambat pembentukan atau menghambat fungsi beberapa faktor pembekuan darah. Antikoagulan oral dan heparin menghambat pembentukan fibrin dan digunakan secara profilaktik untuk mengurangi insidens tromboemboli terutama pada vena.

Antikoagulan dapat dibagi menjadi 3 kelompok:
1.Heparin
2.Antikoagulan oral terdiri dari derivat 4-hidroksikumarin misalnya: dikumoral, warfarin dan anisindion
3.Antikoagulan yang bekerja dengan mengikat ion kalsium, salah satu faktor pembekuan darah

2.1. Heparin

Pelepasan heparin kedalam darah yang tiba-tiba pada syok anafilaksis menunjukkan heparin mungkin berperan dalam imunologik.

Heparin merupakan satu-satunya antikoagulan yang diberikan secara parenteral dan merupakan obat terpilih bila diperlukan efek yang cepat, misalnya untuk emboli paru dan trombosis vena. Heparin juga diindikasikan untuk wanita hamil yang memerlukan antikoagulan.
Heparin dikontraindikasikan pada pasien yang sedang atau cenderung mengalami perdarahan misalnya: pasien hemofilia, permeabilitas kapiler yang meningkat, abortion, perdarahan intrakranial. Obat ini hanya digunakan untuk wanita hamil bila benar-benar diperlukan. Hal ini disebabkan insidens perdarahan maternal, lahir mati dan lahir prematur yang dilaporkan meningkat pada penggunaan heparin.

2.2. Antikoagulan oral

Antikoagulan oral berguna untuk pencegahan dan pengobatan tromboemboli. Efek toksik yang paling sering adalah perdarahan. Kontraindikasi pada penyakit-penyakit dengan kecenderungan perdarahan, Contoh obat: Natrium warfarin, Dikumarol, Anisendion

2.3. Antikoagulan pengikat ion kalsium

Contoh obat: Natrium sitrat, Asam oksalat dan senyawa oksalat lainnya, Natrium edetat

3. ANTITROMBOSIT

Antitrombosit adalah obat yang dapat menghambat agregasi trombosit sehingga menyebabkan terhambatnya pembentukan trombus yang terutama sering ditemukan pada sistem arteri.

Contoh obat: Aspirin, Sulfinpirazon, Dipiridamol, Dekstran

4. TROMBOLITIK

Trombolitik melarutkan trombus yang sudah terbentuk. Agar efektif trombolitik harus diberikan sedini mungkin. Indikasi golongan obat ini islsh untuk infsrk mioksrd akut, trombosis vena dalam dan emboli paru.

Contoh obat:
Streptokinase, Urokinase,

5. HEMOSTATIK

Hemostatik ialah zat atau obat yang digunakan untuk menghentikan perdarahan. Obat-obat ini diperlukan untuk mengatasi perdarahan yang meliputi daerah yang luas.

5.1. Hemostatik Lokal

Yang termasuk dalam golongan ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa kelompok berdasarkan mekanisme hemostasisnya
 Hemostatik serap
Menghentikan perdarahan dengan pembentukan suatu bekuan buatan atau memberikan jala serat-serat yang mempermudah pembekuan bila diletakkan langsung pada permukaan yang berdarah.

 Astringen
Zat ini bekerja lokal dengan mengendapkan protein darah sehingga perdarahan dapat dihentikan
 Koagulan
Pada penggunaan lokal menimbulkan hemostasis dengan dua cara, yaitu dengan mempercepat perubahan protrombin menjadi trombin dan secara langsung menggumpalkan fibrinogen.
 Vasokonstriktor
Epinefrin dan norepinefrin berefek vasokonstriksi, dapat digunakan untuk menghentikan perdarahan kapiler suatu permukaan.

5.2. Hemostatik Sistemik

Dengan memberikan transfusi darah, seringkali perdarahan dapat dihentikan dengan segera. Hal ini terjadi karena penderita mendapatkan semua faktor pembekuan darah yang terdapat dalam darah transfusi. Keuntungan lain dari transfusi adalah perbaikan volume sirkulasi. Perdarahan yang disebabkan oleh defisiensi faktor pembekuan darah tertentu dapat diatasi dengan mengganti/memberikan faktor pembekuan yang kurang.

Contoh sediaant:
Desmopresin, Fibrinogen insani, Vitamin K, Asam aminokaproat, Asam traneksamat.

1 komentar:

Dalam rangka menambah pengetahuan kami, diharapkan untuk memberikan komentar atas artikel kami. Trimakasih.

Perhatian!

| Boleh Copy paste, tapi kalo anda tidak keberatan mohon cantumkan sumber dengan linkback blog ini. |

Silahkan gabung!