1. Pengertian
Sirkulasi darah ke seluruh tubuh tergantung dari faal jantung. Otot jantung merupakan jalinan erat antara otot, jaringan ikat dan saraf. Saraf otonom mensarafi pengaturan kekuatan kontraksi dan ritme melalui simpul sino-aurikuler (S-A), dilanjutkan ke simpul dan berkas atrioventrikuler (simpul A-V dan berkas His) dan akhirnya berkas His bercabang-cabang menjadi saraf Purkisye. Simpul S-A merupakan pengatur ritme atau disebut aritmia. Bila terdapat hambatan pengantaran impuls dari simpul S-A ke berkas His, maka ventrikel tidak dapat berkontraksi, sehingga antara atrium dan ventrikel terdapat perbedaan ritme.
Kontraksin jantung terjadi dengan diawali olah rangdangan adrenalin nodeptor beta yang menyebabkan pertukaran Na dan |K disertai influks ion Ca. |Depolarisasi terjadi melalui interaksi aktin dengan miosinyang menghasilkan kontraksi miokard. Jantung sebagai organ otonomik dapat berkontraksi sendiri oleh rangsangan ynag masuk dari luar simpul S-A, misalnya rangsanga oleh racun, perdarahanl, luka, sel ganas dan sebagainya. Otot jantung sendiri dapat mengalami kemunduran oleh berbagai sebab.
Sistim saraf di dalam jantung dipengaruhi oleh N.Vagus (parasimpatis) dan saraf simpatis. Pusat N.Vagus berada di pangkal otak dan mempunyai hubungan kerjasama yang erat dengan pusat pengatur tekanan darah. Karena itu setiap gangguan pada jantung akan mempengaruhi sistim vaskuler dan gangguan vaskuler dapat memberi akibat pada jantung.
Obat kardiovaskuler merupakan kelompok obat yang mempengaruhi & memperbaiki sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah ) secara langsung ataupun tidak langsung.
Indikasi : angina pectoris
Cara pemberian : oral dan sublingual
Indikasi : arrhythmia
Cara pemberian : oral dan IV (pada anak-anak)
Indikasi : Hypertensi
Cara pemberian : oral
Indikasi : semua bentuk gagal jantung
Cara pemberian : oral dan parenteral dalam keadaan darurat
4. Kontraindikasi
Efek : jarang terjadi (nyeri kepala); baru pada dosis diatas 40mg
sehari dilaporkan adanya hypotensi ortostatik dan reflex tachyca
mulut kering,retensi kemih,gangguan akomodasi
kering, rasa lelah, hilangnya rasa, exantoma
Pengetahuan tentang nafsu makan pasien sebelum pengobatan penting untuk mengetahui tanda awal pengetahuan.Jika dicatat sering da teratur, berat badan adalah indikator penting untuk mengetahui adanya retensi cairan pada pasien dengan GJK. Adanya dispnea, ortopnea, dan krepitasi juga perlu dicat
Digoksin diberi sesudah makan untuk mengurangi iritasilambung. Pemberian digoksin garus padawaktu yang dama agar kadar serumnya tetap.
Sirkulasi darah ke seluruh tubuh tergantung dari faal jantung. Otot jantung merupakan jalinan erat antara otot, jaringan ikat dan saraf. Saraf otonom mensarafi pengaturan kekuatan kontraksi dan ritme melalui simpul sino-aurikuler (S-A), dilanjutkan ke simpul dan berkas atrioventrikuler (simpul A-V dan berkas His) dan akhirnya berkas His bercabang-cabang menjadi saraf Purkisye. Simpul S-A merupakan pengatur ritme atau disebut aritmia. Bila terdapat hambatan pengantaran impuls dari simpul S-A ke berkas His, maka ventrikel tidak dapat berkontraksi, sehingga antara atrium dan ventrikel terdapat perbedaan ritme.
Kontraksin jantung terjadi dengan diawali olah rangdangan adrenalin nodeptor beta yang menyebabkan pertukaran Na dan |K disertai influks ion Ca. |Depolarisasi terjadi melalui interaksi aktin dengan miosinyang menghasilkan kontraksi miokard. Jantung sebagai organ otonomik dapat berkontraksi sendiri oleh rangsangan ynag masuk dari luar simpul S-A, misalnya rangsanga oleh racun, perdarahanl, luka, sel ganas dan sebagainya. Otot jantung sendiri dapat mengalami kemunduran oleh berbagai sebab.
Sistim saraf di dalam jantung dipengaruhi oleh N.Vagus (parasimpatis) dan saraf simpatis. Pusat N.Vagus berada di pangkal otak dan mempunyai hubungan kerjasama yang erat dengan pusat pengatur tekanan darah. Karena itu setiap gangguan pada jantung akan mempengaruhi sistim vaskuler dan gangguan vaskuler dapat memberi akibat pada jantung.
Obat kardiovaskuler merupakan kelompok obat yang mempengaruhi & memperbaiki sistem kardiovaskuler (jantung dan pembuluh darah ) secara langsung ataupun tidak langsung.
- Jantung dan pembuluh darah merupakan organ tubuh yang mengatur peredaran darah sehingga kebutuhan makanan dan sisa metabolisme jaringan dapat terangkut dengan baik.
- antung sebagai organ pemompa darah sedangkan pembuluh darah sebagai penyalur darah ke jaringan.
- Sistem kardiovaskuler dikendalikan oleh sistem saraf otonom melalui nodus SA, nodus AV, berkas His, dan serabut Purkinye.
- Pembuluh darah juga dipengaruhi sistem saraf otonom melalui saraf simpatis dan parasimpatis.
- Setiap gangguan dalam sistem tersebut akan mengakibatkan kelainan pada sistem kardiovaskuler.
- Anti angina
- Anti arrhythmia
- Anti Hypertensi
- Glicosida jantung / perangsang jantung
- Anti angina
Indikasi : angina pectoris
Cara pemberian : oral dan sublingual
- Anti arrhythmia
Indikasi : arrhythmia
Cara pemberian : oral dan IV (pada anak-anak)
- Anti Hypertensi
Indikasi : Hypertensi
Cara pemberian : oral
- Glicosida jantung / perangsang jantung
Indikasi : semua bentuk gagal jantung
Cara pemberian : oral dan parenteral dalam keadaan darurat
4. Kontraindikasi
- Anti angina
Efek : jarang terjadi (nyeri kepala); baru pada dosis diatas 40mg
sehari dilaporkan adanya hypotensi ortostatik dan reflex tachyca
- Anti arrhythmia
- AV-Blok tanpa adanya V maker
- gagal jantung yang tidak terobati
- pemakaian bersama kinidin dan proklainamid
mulut kering,retensi kemih,gangguan akomodasi
- Anti Hypertensi
kering, rasa lelah, hilangnya rasa, exantoma
- Glicosida jamtung / perangsang jantung
- Bradicardie
- Sinus arrest
- Pengkajian
Pengetahuan tentang nafsu makan pasien sebelum pengobatan penting untuk mengetahui tanda awal pengetahuan.Jika dicatat sering da teratur, berat badan adalah indikator penting untuk mengetahui adanya retensi cairan pada pasien dengan GJK. Adanya dispnea, ortopnea, dan krepitasi juga perlu dicat
- Intervensi
Digoksin diberi sesudah makan untuk mengurangi iritasilambung. Pemberian digoksin garus padawaktu yang dama agar kadar serumnya tetap.
- Evaluasi
- Pendidikan Pasien